Kebudayaan merupakan sesuatu yang
amat dekat dengan kehidupan dan lingkungan manusia. Kita sebagai manusia
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dengan kebudayaan. Dilihat dari
segi kebahasaan, kebudayaan dapat dikatakan berasal dari Bahasa Sansekerta
yakni buddhayah yang merupakan bentuk jamak dari buddhi yang memiliki
arti budi atau akal, sedangkan kata daya memiliki arti kekuatan. Akal atau budi
hanya dimiliki oleh manusia.
Dalam Bahasa Inggris, kita mengenal
kebudayaan sebagai culture yang berasal dari Bahasa Latin yakni colere
yang memiliki arti mengolah atau mengerjakan. Kebudayaan berhubungan erat
dengan proses mengolah dan mengerjakan. Jelasnya, kebudayaan merupakan cara
pikir manusia untuk melakukan suatu tindakan.
Koentjaraningrat mengartikan
kebudayaan sebagai seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan, dan karya yang
dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan milikinya
dengan belajar. Artinya, kebudayaan merupakan proses yang tidak instan dihasilkan
oleh manusia. Suatu kebudayaan di daerah, biasanya menjadi Kearifan Lokal
tersendiri yang membedakan antara daerah satu dengan daerah yang lain, menjadi
ciri khas dan dilestarikan oleh masyarakat secara luas.
Sayangnya, di zaman saat ini
kebudayaan yang merupakan akar tradisi bangsa mengalami banyak pergeseran yang
disebabkan oleh berbagai hal, seperti modernisasi dan globalisasi. Tidak dapat
dipungkiri, keduanya sangat berdampak kepada keberlangsungan peradaban dan
kebudayaan di masyarakat kita. Melestarikan kebudayaan dan kearifan lokal
merupakan tanggung jawab bersama lintas sektor, agar kebudayaan tidak mengalami
pergeseran yang signifikan.
Eksplorasi Kearifan Lokal Melalui Pembelajaran Luar Kelas
Tanggung jawab seluruh pihak terhadap
keberlangsungan peradaban dan kebudayaan harus diintegrasikan dalam berbagai
sistem dan aktivitas manusia, tidak terkecuali sistem pendidikan kita. Beragam
upaya telah dilakukan oleh pemerintah dalam kerangka mengenalkan dan mewariskan
kebudayaan luhur yang merupakan akar tradisi bangsa, baik melalui sistem formal
maupun informal. Pembelajaran di sekolah hendaknya terlibat aktif dalam
berbagai upaya mengenalkan kebudayaan dan kearifan lokal di suatu daerah.
Sistem pendidikan kita yang telah
lebih memberikan kebebasan untuk peserta didik mengakses suatu pengalaman dan
ilmu pengetahuan harus dimanfaatkan semaksimal mungkin sebagai upaya pengenalan
kebudayaan kita. Pembelajaran Luar Kelas dapat dilakanakan oleh satuan
pendidikan untuk mengeksplorasi kearifan lokal di suatu daerah. Peserta didik
dapat diajak untuk mempelajari dan mengeksplorasi kebudayaan di wilayahnya
masing-masing, melalui beragam penugasan yang dekat dengan peserta didik,
seperti membuat konten media sosial, mendokumentasikan atau menyebarluaskan
kebudayaan kita.
Upaya-upaya eksplorasi tersebut penting dilakukan dalam rangka menyelamatkan kebudayaan kita jangan sampai diklaim oleh bangsa lain seperti yang terjadi belakangan. Dengan memperbanyak konten kebudayaan kita di media sosial, dapat memberikan legitimasi akan kepemilikan kebudayaan kita secara kolektif, dihasilkan, diketahui dan dilaksanakan oleh seluruh masyarakat media sosial.
Pendidikan
Kunci Keberlangsungan Peradaban dan Kebudayaan
Pada akhirnya, dalam tulisan yang
amat sederhana ini, penulis hendak menekankan pentingnya dunia pendidikan
sebagai kunci keberlangsungan kebudayaan. Pendidikan dapat mengambil peran
lebih dalam keberlangsungan pelestarian kebudayaan di tengah-tengah dekadensi
kebudayaan asing. Karena melalui pendidikan, transfer pengetahuan mengenai
kebudayaan dapat dilakukan.
Banyak sekali nilai-nilai luhur dalam
kebudayaan dan kearifan lokal yang dapat dijadikan pembelajaran. Satuan
pendidikan dan seluruh stakeholder pendidikan perlu menyusun kurikulum
muatan lokal yang sejalan dan relevan dengan kebudayaan di masing-masing
wilayahnya. Seluruh pihak, termasuk masyarakat juga harus memastikan proses
revitalisasi kebudayaan melalui kurikulum muatan lokal dapat terlaksana dengan
baik.
Dengan demikian, tentu segala kekhawatiran-kekhawatiran kita akan hilang atau punahnya kebudayaan dan kearifan lokal dapat diminimalisir melalui berbagai ikhtiar yang dapat kita lakukan, sesederhana memproduksi konten media sosial bermuatan kebudayaan dan menyebarluaskannya di media sosial. Semoga, dengan segala ikhtiar yang dapat dilakukan, wabilkhusus, di dunia pendidikan, kita dapat berkontribusi dalam menghargai akar tradisi bangsa.

Komentar
Posting Komentar