INFO BUKU PSK: ALIH MEDIA DAN KONSERVASI NASKAH VERSLAG TUMENGGUNG HADINAGORO DI MEDAN PERANG TAHUN 1808—1830
![]() |
| Cover Buku Alih Media dan Konservasi Naskah |
IDENTITAS BUKU
Judul
Alih Media dan Konservasi Naskah Verslag Tumenggung Hadinagoro di Medan Perang Tahun 1808-1830
Kepengarangan
Galih Setyo Aji, M. Lukluk Atsmara Anjaina, Dewi Prihatini Maghfiroh
ISBN
(masih dalam proses)
Ukuran Buku
14 x 21 cm
Jumlah Halaman
vi + 57 halaman
Tahun Terbit
2025
Penerbit
Perkumpulan Pelataran Sastra Kaliwungu
Alamat Terbit
Kumpulrejo RT.02/RW.03 Kaliwungu, Kendal, Jawa Tengah
Harga Buku
Rp45.000 (Empat Puluh Lima Ribu Rupiah)
Cara Pemesanan
Melalui WhatsApp ke nomor +62 856-4140-2250 (Penerbit PSK)
Sinopsis
Konservasi Naskah Verslag Tumenggung Hadinagoro di Medan Perang Tahun 1808—1830 merupakan upaya pendokumentasian dan pelestarian warisan literasi lokal melalui pendigitalisasian manuskrip kuno berbahasa Javindo. Bahasa Javindo—bahasa kreol hasil pertemuan tata bahasa Jawa dan kosakata Belanda—pernah hidup dan digunakan di Jawa Tengah, namun pada tahun 2023 dinyatakan punah. Oleh karena itu, manuskrip berbahasa Javindo tidak hanya menjadi arsip sejarah, tetapi juga penanda penting dinamika kebahasaan, sosial, dan kultural masyarakat masa lalu.
Naskah Verslag Tumenggung Hadinagoro di Medan Perang Tahun 1808—1830 memuat catatan seorang Bupati Kaliwungu yang merekam peristiwa, situasi, dan pengalaman di tengah pergolakan sejarah awal abad ke-19. Melalui alih media dan konservasi naskah ini, buku ini menghadirkan kembali memori kolektif yang nyaris terhapus, sekaligus membuka ruang pembacaan ulang terhadap sejarah lokal Kendal dalam bingkai filologi dan kajian pernaskahan.
Buku ini lahir dari rangkaian kegiatan kebudayaan yang saling berkelindan, mulai dari sosialisasi eksistensi Bahasa Javindo melalui pementasan teater hingga pendataan dan identifikasi naskah kuno di Kabupaten Kendal. Dengan dukungan berbagai lembaga dan komunitas seni-budaya, buku ini diharapkan menjadi sumber pustaka yang bermanfaat bagi peneliti, pegiat budaya, dan masyarakat luas, serta menjadi pengingat akan pentingnya menjaga bahasa, naskah, dan pengetahuan lokal sebagai bagian tak terpisahkan dari sejarah dan identitas daerah.
.png)
Komentar
Posting Komentar